Pages

Tuesday, May 22, 2012

Perjalanan Jakarta Pekalongan

Setelah sekian lama nggak eksis di blog, kali ini saya mau cerita pengalaman perjalanan pulang kampung dari Jakarta ke Pekalongan. Setelah kurang lebih 4,5 tahun di Jakarta, saya sudah berkali-kali melakukan perjalanan Jakarta-Pekalongan. Perjalanan ke Pekalongan bisa ditempuh dengan berbagai cara. Bisa naik bis, kereta, travel, pesawat, atau jalan kaki juga bisa (kalo mau :p).

Alternatif pertama, naik kereta. Ada beberapa pilihan kereta mulai dari kelas ekonomi hingga eksekutif. Kereta yang melewati Stasiun Pekalongan adalah kereta jurusan Jakarta-Semarang seperti Tawang Jaya (kelas ekonomi), Fajar Utama dan Senja Utama (kelas bisnis), Argo Muria dan Argo Sindoro (Eksekutif). Ada juga kereta jurusan Surabaya/Jombang yang melewati jalur utara seperi Gumarang dan Bangunkarta. Biasanya, saya memilih kereta kelas bisnis Fajar Utama/Senja Utama. Harga tiketnya sekitar 120 ribu. Saya lebih suka naik kereta karena waktu perjalanannya pasti (nggak khawatir kena macet) dan waktunya perjalanan relatif cepat, hanya sekitar 6 jam.

Alternatif kedua, naik bis. Ada dua alasan saya pulang naik bis, pertama nggak dapet tiket kereta karena kehabisan/perjalanan mendadak yang belum terencana, kedua nggak punya uang buat beli tiket kereta (penghematan). Ada beberapa PO yang melayani rute Jakarta-Pekalongan seperti Sinar Jaya, Dewi Sri, Dedi Jaya, dll. Saya biasanya naik bis Sinar Jaya. Saya biasa naik bis dari terminal Rawamangun atau terminal Kampung Rambutan. Ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing terminal itu sih menurut pengalaman saya. Saya ceritain satu-satu aja ya..

Kalo di terminal Rawamangun, terminalnya kecil, gak ditarik-tarik calo. Selain itu, setiap PO bus punya loket masing-masing, jadi lebih aman karena kita langsung beli di loketnya. Pembelian tiket bisa dilakukan pada hari H atau sebelum keberangakatan (Saya pernah beli tiket 2 minggu sebelum keberangkatan). Kalo masa liburan seperti long weekend, biasanya tiket cepet habis jadi harus pesen beberapa hari sebelumnya.

Kalo terminal Kampung Rambutan, terminalnya gede banget. Begitu masuk banyak yang nanya-nanya (ada yg sopan ada yg agak kasar sambil narik-narik kita) Nah, kalo belum pernah ke terminal kampung rambutan, sebaiknya kita hati2, jangan gampang percaya sama orang, bisa-bisa kita bukan ditunjukkin kearah yang bener. Pengalaman pribadi nih, saya pernah di bawa ke loket trus disuruh beli tiket (sebelumnya saya sudah bilang tujuan saya ke Pekalongan), eh setelah itu dibawa ke sebuah bis yang gak jelas dan ternyata bus itu jurusan purwoketo -__-. Jadi, sebaiknya kalo kita bener nggak tau, bertanyalah kepada petugas di terminal, jangan sama sembarangan orang. Berbeda dengan terminal rawamangun, di terminal kampung rambutan nggak ada loketnya. Jadi, nggak bisa mesen jauh2 hari sebelum keberangkatan. Jadi, pas datang ke terminal langsung beli tiket di atas bisnya. Nah kalo misalnya pulang kampung yang tidak terencana sebelumnya, saya lebih suka ke terminal kampung rambutan karena peluang dapet bisnya lebih besar, disini bisnya lebih banyak.

Harga tiket bis juga jauh lebih murah dari pada tiket kereta api. Untuk kelas eksekutif harganya sekitar 55rb, sedangkan kelas bisnis sekitar 45rb kan?lebih hemat kan?Kekurangannya, waktu perjalanannya lebih lama yaitu sekitar 8 jam. Itu dalam keadaan normal. Jika jalanan lebih macet, bisa lebih lama lagi.

Nah untuk alternatif yang lain (pesawat dan travel) saya tidak bisa banyak bercerita karena belum pernah. Hehe. Yang jelas, kalau naik pesawat harus ke Semarang dulu karena di Pekalongan nggak ada bandara.

Sekian dulu ya ceritanya..^^

Update : baca juga tulisan berjudul Perjalanan Pekalongan Jakarta