Pages

Friday, December 6, 2013

Jalan Jalan Menyusuri Abad ke 8 Masehi

Menurut sejarah, dahulu di wilayah Indonesia terdapat banyak kerajaan. Tak heran, di Indonesia banyak ditemukan situs-situs bangunan kuno peninggalan kerajaan maupun candi. Salah satu yang saya kunjungi dua minggu yang lalu adalah situs arkeologi berupa Keraton Kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-8, yang dikenal dengan nama Keraton Ratu Boko. Peninggalan sejarah ini terletak dekat dengan candi Prambanan, tepatnya di Jalan Raya Prambanan - Piyungan KM. 2, Yogyakarta.


Dari prasasti yang dikeluakan oleh Rakai Panangkaran tahun 746-784 M, kawasan situs Ratu Boko disebut Abhayagiri Wihara yang berarti asrama para Bhiksu yang terletak di atas bukit penuh kedamaian. Sedangkan nama Ratu Boko berasal dari cerita rakyat.

Untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung harus membeli tiket tanda masuk sebesar Rp 25.000,-/orang. Memasuki kawasan ini, saya serasa memasuki lorong waktu ke abad 8 Masehi. Dua buah pintu gapura besar yang terbuat dari batuan andesit menyambut kami. Gapura pertama memiliki tiga pintu, sedangkan gapura kedua memiliki lima pintu. Setelah melalui gapura ini, terdapat lapangan rumput yang sangat luas. Di dalam area ini, terdapat banyak bangunan-bangunan yang tersusun dari batuan berbentuk persegi, seperti candi pembakaran, kolam pemandian kuno, gua, pedopo dan sebagainya.

Gapura


Lapangan rumput

bangunan-bangunan di dalam kawasan Ratu Boko

pendopo

Panorama di kawasan ini juga sangat indah. Pengunjung dapat melihat pemandangan candi Prambanan dan gunung Merapi. Konon, pemandangan sunset di tempat ini disebut-sebut sebagai pemandangan sunset terindah se-Asia Tenggara. Namun, sayangnya saya tak sempat melihat keindahan sunset di tempat ini karena saya harus buru-buru pulang sebelum matahari terbenam.

Dari segi fasilitas, menurut saya kawasan ini sudah cukup memadai. Terdapat fasilitas toilet, mushola,papan petunjuk, dan penataan kawasan ini cukup baik. Disini juga terdapat sebuah restoran, dimana pengunjung dapat makan sambil melihat pemandangan yang indah.

Thursday, December 5, 2013

Indrayanti, Pantai Cantik di Gunung Kidul

Harta yang paling berharga adalah keluarga.
Istana yang paling indah adalah keluarga.
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga.
Mutiara tiada tara adalah keluarga.

                                     (OST. Keluarga Cemara)


Masih ingat petikan lirik lagu diatas? Lagu OST Keluarga Cemara menggambarkan betapa berharganya keluarga. Berkumpul bersama keluarga adalah hal terindah dan sangat menyenangkan bagi saya.

Alhamdulillah, dua minggu lalu saya masih diberi kesempatan berkumpul bersama keluarga dan piknik bersama. Tujuan piknik kami adalah ke pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta.  Kami berangkat dari Surakarta sekitar pukul 8.30 pagi. Kami menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam menuju daerah Gunung Kidul. Perjalanan kami melalui jalan yang berkelok-kelok dan naik turun, ya namanya juga gunung. Ini cukup membuat saya merasa mual. Pukul 11.00 siang, kami pun tiba di kawasan pantai di Gunung Kidul. Kami menuju ke Pantai Indrayanti, salah satu dari puluhan pantai yang ada di Gunung Kidul. Ya, pantai di Gunung Kidul memang ada banyak sekali dan berjajar saling berdekatan, antar pantai dibatasi oleh bukit batu (karst).

Sampai di pantai Indrayanti, rasa mual ini seketika hilang karena melihat keindahan pantai Indrayanti. Hamparan pasir putih nan bersih sungguh mempesona. Konon, jika kita membuang sampah sembarangan di tempat ini akan didenda. Air lautnya juga sangat jernih. Saya pun tergoda untuk menceburkan diri ke dalam air. Namun, di pantai ini kita tidak dapat bermain terlalu jauh karena ombaknya sangat besar dan berbahaya.

Di sisi pantai ini terdapat bukit karst yang dapat kita daki. Ada tangga-tangga yang telah dibuat untuk memudahkan wisatawan naik ke atas bukit ini. Inilah spot yang baik untuk melihat view pantai Indrayanti dari atas. Meskipun cukup lelah mendaki, pemandangan dari atas bukit ini sungguh indah. Di atas bukit ini juga terdapat gazebo-gazebo untuk duduk-duduk dan menikmati pemandangan pantai.

Inilah beberapa foto yang saya ambil di pantai ini.

Saya, Ahtung dan Awa

Di tengah jernihnya pantai

Me and My Mom

Bukit Karst di Sisi Pantai

Suasana pantai dilihat dari atas bukit karst

Tak lama kami disana, pukul 12.30, kami pun kembali melanjutkan perjalanan kami selanjutnya. Alhamdulillah, ini adalah hari yang menakjubkan, menikmati pemandangan pantai yang indah bersama keluarga tercinta.

What a beautiful day!