Pages

Wednesday, July 18, 2012

Munggahan

Hari ini saya dan teman-teman di kantor makan siang di sebuah restoran. Kata teman-teman sih, ini namanya acara Munggahan. Hah..apa itu? Beberapa hari ini saya begitu familiar dengan kata 'munggahan'. Sebelumnya, saya sama sekali tidak pernah mendengarnya. Ternyata, yang disebut munggahan itu acara makan-makan sebelum bulan puasa. Hmm..tapi tujuannya apa ya?

Setelah googling-googling, ternyata munggahan adalah sebuah budaya lokal khas masyarakat Jawa Barat dan Banten. Hmm..pantas saja saya tidak familiar dengan istilah itu.
"Munggahan adalah sebuah ritual dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan, bukan ritual dalam bentuk ibadah vertikal pada sang khaliq, tetapi lebih sebagai sebuah persiapan psikis guna memantapkan jiwa dalam mengahadapi bulan Ramadhan. Acara Munggahanpun beragam. Ada yang berziarah ke makam wali, ada yang ziarah ke makam orang tua, syekh atau ulama penyebar Islam. Bisa juga dengan cara mandi di sungai, mandi di laut bahkan, ada yang membahagiakan kedatangan bulan Ramadhan dengan cara makan bersama-sama (babancakan) di pegunungan, di sawah, dan bukit-bukit."  (http://sosbud.kompasiana.com)
Wah ternyata acara munggahan itu gak hanya makan-makan saja ya, tetapi saat ini sepertinya lebih identik dengan acara makan-makan. Lalu, saya pun teringat dengan cerita seorang temen SMA tentang tradisi makan-makan sebelum bulan puasa di daerahnya yang disebut Megengan. Hmm.. ternyata di daerah Jawa tradisi ini memiliki sebutan yang berbeda. Namun, saya tidak tahu pasti apakah Megengan dan Munggahan adalah hal yang sama atau berbeda.
'Megengan' adalah acara saling memberi ransum (nasi beserta sayur ayam) kepada para sanak saudara dan orang tua. 'Megengan' bukan sekedar ungkapan syukur dan gembira atas datangnya bulan Ramadhan, namun juga sebagai ajang mempererat silaurrahmi dan persaudaraan. Ada sebuah pepatah jawa yang mengatakan " pager mangkok luwih kuat tinimbang pager tembok " yang artinya saling memberi hadiah makanan ( arti dari mangkok ) adalah lebih kuat menjaga tali persaudaraan.Walaupun tidak ada dalam khazanah keislaman, tradisi megengan ini diakhiri dengan 'bancaan' di musholla masing-masing. (http://peperonity.com)
Saya pikir di setiap daerah memiliki tradisi dengan nama masing-masing. Apapun sebutannya, menurut saya, acara semacam ini memiliki   manfaat positif untuk mempererat tali silaturahmi. :)

No comments:

Post a Comment

Hayo..yang udah baca tulisan ini wajib komen lho :)